NASA Ternyata Gunakan Teknologi Buatan Orang Indonesia
Tak
dinyana Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi
buatan Indonesia, Yaitu teknologi pemindai atau Electrical Capacitance
Volume Tomography (ECVT) temuan anak bangsa.
ECVT adalah satu-satunya
teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar
dinding seperti pada pesawat ulang-alik. NASA mengembangkan sistem
pemindai komponen dielektrik seperti embun yang menempel di dinding
luar pesawat ulang-alik yang terbuat dari bahan keramik. Zat seperti
itu bisa mengakibatkan kerusakan parah pada saat peluncuran karena
perubahan suhu dan tekanan tinggi.
Warsito P. Taruno yang mengembangkan ECVT, bermula dari tugas akhir
Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria
kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu
“melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang
opaque (tak tembus cahaya). Dia lantas melakukan riset di Laboratorium
of Molecular Transport di bawah bimbingan Profesor Shigeo Uchida. Tidak
itu saja, Warsito melalui Ctech Labs (Center for Tomography Research
Laboratory) Edwar Technology yang didirikannya telah memproduksi Robot
bernama Sona CT x001, sebuah Robot yang dibekali dua lengan untuk
memindai tabung gas. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang,
pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta. Perusahaan migas Petronas
juga tertarik pada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap
negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia
tersebut. Edwar Technology juga mendapat pesanan dari Departemen Energi
Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, denagn nilai US$ 1 juta
atau sekitar Rp 10 miliar .
Posting Komentar